Ceritaku

MARAH DAN KEMARAHAN DI SEKITAR KITA
oleh Irawati Istadi

Seorang ibu minta diruqyah karena setiap kali berhadapan dengan anak-anaknya sulit sekali untuk tidak marah.Tersiksa dan takut dosa yang dirasakannya setelah melampiaskan amarahnya kepada anak-anaknya.
Begitu banyak orang tua mengalami dilema terhadap kemarahan seperti ini. Mereka merasa kesulitan untuk menghindarai kemarahan, seakan akan cara mendidik dengan kemarahan adalah satu hal yang wajar dan seharusnya dilakukan.Tak ada cara lain untuk mendidik anak selain dengan kemarahan.
Apalagi jika pada orang tua telah terbentuk karakter emosi pemarah,hasil dari bentukan pola asuh yang diterimanya saat kecil dahulu. Karakter ini terbawa hingga dewasa dan akan mewarnai seluruh sisi kehidupannya. Maka, bagi mereka marah kepada anak adalah satu hal yang wajar bahkan harus dilakukan.
Begitu lekatnya kebiasaan marah ini dalam kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan marah sebagai hasil dari naluri paling dasar sebagai respon manusia terhadap suatu kejadian yang tidak menyenangkan. Mereka yang bertindak dengan lebih mendengarkan nalurinya, akhirnya menjadi lebih sering marah kepada segala sesuatu. Lantas, apakah setiap naluri harus diperturutkan?Apakah setiap naluri itu baik dan harus dituruti begitu saja?
Pada dasarnya, memang Allah memberikan bekal naluri kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan ternyata naluri untuk marahpun harus dibatasi , diatur dan diarahkan. Marahlah karena memang harus marah dan sudah waktunya marah. Bukan marah karena sekedar ingin marah . Kita akan lihat bahwa ternyata sebuah kemarahan yang tidak dikendalikan akhirnya justru akan membawa keburukan.


MARAH POSISTIF
Diperlukan kemarahan positif untuk menyelesaikan perjuangan. Contohnya dalam peperangan, diperlukan emosi kemarahan agar para tentara muslim Palestin punya keberanian untuk menyerang musuh.


HARUSKAH MARAH?
Kemarahan adalah satu kondisi yang muncul sebagai respon dari ketidaksukaan seseorang terhadap sesuatu hal. Respon marah ini bisa jadi memberikan dampak positif untuk menemukan solusi permasalahn. Namun bisa jadi justru menjadi penghalang menemukan solusi atau bahkan bisa jadi membuat permasalahan semakin rumit.
Perhatikan gaya dan kebiasaaan seseorang yang sedang marah,begitu kemarahan menguasai emosinya, spontan ia tak bisa lagi mengendalikan tangan dan keinginan untuk merusak segala sesuatu. Kemarahan membuat seseorang tak mampu mengendalikan dirinya sendiri. Otak pemicu gerak fisik yang bersifat destruktif, merusak.
Dampak marah :
• Marah penyebab ketaatan semu
Ketaatan sesaat dan berefek besar seperti bom yang akan meledak kapan saja
• Marah penyebab kebodohan
Kemarahan bisa memutuskan hubungan sel otak yang tersambung,mematikan beberapa bagian potensi otak anak
• Marah penyebab kemarahan
Kenyataan bahwa ternyata penyakit marah orang tua akan menular kepada anak. Mau tidak mau, disadari atau tidak inilah akibatnya. Anak akan mencontok respon marah yang ditunjukkan orang tua, walaupun pada saat kejadian mereka hanya mampu terdiam dan menangis


MUNCULNYA KEBIASAAN MARAH
Mengapa bisa menjadi seorang yang pemarah?
• Menengok kehidupan masa kecil khususnya di lima tahun awal kehidupan,apa yang terjadi saat itu?
• Dibesarkan dalam lingkungan rumah yang sarat dengan kemarahan.
Bukan keturunan,tapi pengasuhan
• Masa Golden Age
Pemicu kemarahan masa Golden Age :
1. Egosentrisme
2. Meniru orang lain
Solus proses pengendalian marah :
1. Pola asuh yang baik
2. Sabar
3. Menerima keberadaannya dengan kasih saying dan kelembutan


CARA MARAH YANG BENAR DAN EFEKTIF
• Memilih cara untuk marah
Memilih cara yang terbaik untuk marah memang harus dilakukan,demi memperoleh hasil yang terbaik.
1. Meredam emosi sehingga bisa dicarikan solusi penyelesaian masalah dengan kepala dingin
2. Marah dengan emosional
• Memilih untuk tidak emosional
Jika terlanjur emosional, PASANG TEKAD UNTUK BERUBAH
• Mengubah kemarahan dengan kelembutan
• Berhenti untuk marah ketika target kemarahan sudah tercapai
• Marah dengan diam
• Marah tanpa menyinggung harga diri
• Marah dengan sabar (mendengar aktif)
Cara menumbuhkan kesabaran
1. Jangan 100% percaya pada verbal saat marah
2. Belajar mendnegar aktif
3. Memilih untuk menjadi dewasa
• Marah dengan seimbang


MARAH ISLAMI
Cara menghentikan amarah :
• Berwudhu
• Dzikir
• Mengubah posisi
• Menjaga kata kata atau diam
• Tilawah